Mie Aceh Rebus Sederhana

mie aceh nanee

Sebenarnya saya selalu mendapatkan kiriman bumbu mie ini langsung dari mamak saya di Sigli. Beliau membelinya dari tukang mie langganan. Biasanya sekilo bumbunya dijual Rp 50,000– Dan sampai di Jakarta bumbu mie itu bisa tahan hingga berbulan-bulan asal disimpan di freezer.

Berhubung stok  bumbu saya habis, maka saya nekad membuatnya sendiri. Cuma buatan saya ini penuh modifikasi. Ternyata rasanya sama saja enaknya buat saya yang paling milih-milih soal rasa masakan Aceh.

Malah kalau boleh bangga, mie Aceh buatan saya lebih enak dari mie Aceh yang dijual di warung-warung itu..–cieee muji diri sendiri. Padahal saya cuma mengunakan mie telur bukan mie basah loh…

Rahasianya: berani bermain bumbu, bermain rasa dan rajin mencicipi… (saya percaya masak itu harus nekad)

So, tunggu apa lagi. Ayo kita masak..

BAHAN

  • Mie telur satu plastic ukuran besar (buat tiga orang; saya, suami saya Emilo dan Udin si satpam)
  • Kentang satu buah kupas dan potong kotak-kotak kecil
  • Daun Bawang dan daun seledri masing-masing satu tangkai atau tergantung selera
  • Tomat satu buah potong kecil
  • Cabai merah 5 buah rajang miring (Bisa lebih tergantung selera)
  • Daging ayam (bisa juga diganti daging sapi atau udang atau kepiting—sesuai selera)
  • Saya kadang menambahkan baso ikan biar lebih oke
  • Telur ayam satu butir
  • Bawang merah satu siung diiris
  • Bawang putih satu siung diiris
  • Kecap
  • Garam/Gula
  • Mecin
  • Irisan jeruk nipis
  • Irisan tomat
  • Minyak untuk menumis lima sendok makan

TAMBAHAN AKSESORIS  (saya tidak memakai tambahan aksesoris ini, tapi kalau mau juga tidak masalah. Malah lebih ramai)

  • Toge
  • Kol  secukupnya
  • Wortel

BUMBU HALUS

  • Lada satu sendok teh
  • Ketumbar satu sendok makan
  • Kunyit seperempat sendok teh
  • Cabai halus –tergantung selera (kalau saya suka memakai hingga 1.5 sendok makan sehingga warna merahnya aduhai)
  • Bawang merah 3 siung dihaluskan
  • Bawang putih 1 siung juga dihaluskan
  • Kapulaga 1 buah dihaluskan

CARA MEMBUAT

  1. Panaskan minyak, tumis 1.5 sendok makan cabai halus (ini rahasianya bila ingin masakan Anda lebih merah dan mengugah gairah J )
  2. Tumis ayam, baso, bawang merah, bawang putih dan kentang hingga matang
  3. Masukkan bumbu halus lainnya, lada, ketumbar, kunyit, bawang merah, bawang putih kapulaga  dan ketumbar. Aduk.
  4. Singkirkan bahan2 yang sudah ditumis tadi ke pinggir panci, masukkan telur dan orek2 telur tersebut. Kalau telur sudah masak baru deh diaduk dengan bahan2 yang disingkirkan tadi. (Kalau minyak sepertinya kurang, bisa ditambah mentega atau minyak sedikit lagi)
  5. Masukkan kecap, gula, garam, mecin secukupnya
  6. Masukkan tomat
  7. Tambahkan air setengah liter. Tunggu mendidih
  8. Masukkan mie, daun bawang dan daun seledri.
  9. Jangan lupa dirasa-rasa untuk memastikan bumbu yang kurang
  10. Ketika mie sudah matang dan kuah mengental angkat deh.
  11. Siap dihidangkan dengan tomat, irisan jeruk, timun atau kalau ada kerupuk melinjo.
  12. Jadi dehh…

Kuah Leumak Aceh

Kuah Leumak khas Aceh Pidie
Kuah Leumak khas Aceh Pidie

Sudah beberapa hari ini saya kok kepengen makan berlaukkan Kuah Leumak Aceh. Terbayang betapa nikmatnya kalau kuah leumak itu dimakan dengan nasi dan sambal lado

Cuma berhubung saya sibuk liputan, keinginan itu saya tahan hehehe…

Herannya setiap punya waktu masak, eh saya tidak menemukan ikan pindang –alternatif karena saya tidak punya ikan tongkol rebus, atau ikan kayu (keumamah). Jadi gagal lagi deh…

Tapi hari ini saya akhirnya berhasil juga mewujudkan niat masak itu. Kebetulan hari ini saya menyelesaikan tulisan feature di rumah jadi bisa deh sambil masak 🙂

Dan sodara-sodara, inilah Kuah Leumak ala kampung saya Pidie…

BAHAN:

  • Ikan pindang ukuran sedang dua buah, buang kepalanya dan potong 4 (bisa juga ikan pindang itu diganti ikan tongkol atau ikan keumamah atau telur bebek–tergantung selera)
  • Bawang merah 4 siung
  • Bawang putih 1 siung
  • Asam sunti 3 buah
  • Jahe, seiris ukuran 3 cm
  • Tomat hijau sebuah dibelah 4
  • Cabai hijau besar 3 buah belah dua
  • Setangkai daun salam koja
  • Kentang 2 buah, kupas dan belah 4
  • Ketumbar satu sendok teh
  • Lada seperempat sendok teh
  • Kunyit halus setengah sendok teh
  • Santan sedang setengah liter (Jangan terlalu kental)
  • Garam, gula dan mecin (kalau suka)

CARA MEMBUAT

  1. Haluskan bawang merah, bawang putih, jahe dan asam sunti.
  2. Masukkan bumbu halus, kentang, cabai hijau yang sudah dibelah, tomat hijau, daun salam koja, ketumbar, kunyit, lada dan santan ke dalam panci. masak di atas api sedang.
  3. Kalau sudah mendidih dan kentang mulai setengah masak, masukkan ikan yang sudah dibelah tadi.
  4. Terakhir masukkan garam, gula dan mecin. Jangan lupa dirasa.
  5. kalau santannya sudah tidak berbau lagi, matikan api.
  6. Siap disajikan.

NOTE: Santan asli kelapa lebih enak dari santan instan…

Dadar Telur Santan Aceh

menu sederhana tapi nikmat
menu sederhana tapi nikmat

Ini menu keluarga Cet Gapu yang diturunkan Nek Tu (nenek buyut) saya ke neknyak (Nenek), kemudian ke mamak dan akhirnya ke saya dan saudara sepupu lainnya. Biasanya mamak memasak menu ini untuk sarapan pagi karena simple dan cepat.  Hanya dengan nasi panas dan telur dadar santan ini, kita bisa sarapan nikmat.

Saya senang akhirnya bisa re-create menu ini karena anak saya Al Syraa ternyata juga suka telur dadar santan ini J

BAHAN

  • Telur ayam (bisa juga bebek) 3 butir
  • Minyak sayur untuk mendadar dan menumis
  • Garam
  • Gula
  • Penyedap rasa kalau suka
  • Cabe merah 4 buah
  • Bawang merah 3 buah
  • Bawang putih 1 buah
  • Jahe seiris kecil
  • U teuleu (kelapa parut yang digongseng dan dihaluskan) setengah sendok makan
  • Asam sunti (ada keterangannya di resep-resep sebelumnya) 3 buah
  • Daun pandan untuk menumis
  • Santan setegah kental setengah cangkir
  • Air setengah cangkir

Cara membuat

  • Telur dikocok setelah diberikan garam secukupnya. Dadar telur dan tiriskan
  • Haluskan cabe, bawang merah, bawang putih, jahe, asam sunti dan U teuleu bersama-sama.
  • Panaskan minyak tiga sendok makan. Tumis daun pandan sampai harum dan kemudian masukkan bumbu yang sudah dihaluskan tadi.
  • Pastikan bumbu masak dengan menambahkan air setengah cangkir.
  • Masukkan santan , garam secukupnya, gula setengah sendok teh dan penyedap rasa.
  • Tunggu hingga santan masak dan mulai agak berminyak, kemudian masukkan telur dadar itu.
  • Angkat
  • Sajikan dengan nasi panas dan emping Aceh kalau ada

Gulai Ayam Padang

GULAI AYAM PADANG

 

PHOTO: BY EMILIO
PHOTO: BY EMILIO

Ini menu favorit saya kalau mampir ke rumah makan Minang. Kebetulan di dekat kantor di Pal Merah ada warung padang favorit teman-teman wartawan, namanya warung Padang Si May. Nah di tempat ini saya menemukan gulai ayam yang memang lumayan mak nyoss.

Setiap ke warung itu pasti saya ditemani menu itu. Sampai akhirnya saya berusaha makan disana setiap ke kantor. Benar-benar saya ketagihan menu itu.

Belakangan, saya memutuskan untuk  mencari resep gulai ayam tersebut. Pasti lebih enak kalau masaknya sendiri, jadi tidak ketergantungan Si May 🙂

Setelah beberapa kali gagal, saya akhirnya berhasil meracik bumbu yang saya anggap malah lebih enak dari gulai ayam di warung tersebut –hehehe. Suami saya Emilio malah lebih suka makan gulai ayam buatan saya daripada di warung padang sekarang…

Nah, ini saya share resepnya biar semua bisa masak di rumah dan tidak perlu ke warung padang..

Bahan:

  • Ayam ukuran sedang (biar manis) satu ekor, belah 8
  • Santan kental dari satu butir kelapa (kalau kekentalan bisa tambah air)
  • Serai dua buah
  • Daun kunyit selembar
  • Daun jeruk 3 lembar
  • Lengkuas, seiris
  • Asam jawa setengah sendok kecil
  • Gula jawa setengah sendok kecil
  • Gula dan garam secukupnya

Bumbu dihaluskan:

  • Cabai merah satu ons, dikira-kira saja kepedesannya. Biar lebih oke bisa ditambah cabe rawit merah
  • Bawang merah 5 siung ukuran sedang
  • Bawang putih 2 siung ukuran sedang
  • Jahe seiris
  • Kemiri 3 butir
  • Kunyit sebuku jari kelinking
  • Lada satu sendok teh

Cara membuatnya

Campur bumbu dengan santan. Masukkan daun kunyit, daun jeruk, lengkuas, asam jawa, gula jawa.

Panaskan di atas kompor sampai mendidih (prosesnya agak lama sampai kental dan wangi) –jangan lupa sering diaduk biar santan tidak hancur

Masukkan gula dan garam (harus sering dicicip untuk membuat rasanya pas).

Masukkan ayam, dan masak sampai kuah kental dan agak mengeluarkan minyak. (Pastikan ayamnya sudah masak dan jangan kemasakan karena bisa hancur

 

Pergedel Jagung ala Nanee

Image

Menu ini sederhana tapi rasanya lumayan. Biasanya saya bikin lumayan banyak untuk disimpen di kulkas dan digoreng kapan punya waktu. Emilio paling doyan penganan yang satu ini karena bisa dimakan seperti gorengan biasa. Apalagi kalau musim hujan seperti ini.

Tak usah berpanjang lebar, mari kita mulai memasak

BAHAN

  • Jagung muda dua buah dikerik dengan pisau perlahan-lahan
  • Tepung terigu satu cangkir
  • Telur 1 butir
  • Daun bawang diiris secukupnya
  • Cabai merah 3 buah iris halus (tergantung selera)
  • Bawang putih 3 siung dihaluskan
  • Lada halus setengah sendok
  • Garam
  • Susu cair dua sendok (kalau suka)
  • Daging cincang secukupnya –bisa juga diganti dengan udang
  • Penyedap seperti masako rasa ayam setengah bungkus
  • Air secukupnya
  • Minyak buat menggoreng

CARA MEMBUAT

  • Campur jagung, daun bawang, bawang putih, lada dan irisan cabai
  • Tambahkan tepung, telur dan susu
  • Masukkan air secukupnya. Pastikan adonannya tidak terlalu encer.
  • Masukkan garam, masako ayam  (kalau bisa dirasa untuk memastikan rasanya sudah cocok atau tidak)
  • Masukkan daging cincang. Aduk
  • Panaskan minyak
  • masukkan ke minyak panas adonan pergedel jagung kita itu
  • Bila sudah coklat keemasan silakan diangkat
  • Siap dihidangkan dengan saus cabai atau teman nasi

Boh Reuteuk Taguen Aceh (Kacang panjang masak Aceh)

 

Menu jadul tapi tetap okeh
Menu jadul tapi tetap okeh

Ini resep Aceh yang jadulllll banget tetapi masih up to date untuk saat sekarang. Suka dihidangkan sebagai salah satu menu hidangan preh linto/dara baro (menu jamuan untuk pengantin) atau pada saat maulud Nabi Muhammad SAW. Rasanya ngaceh sekali karena ada mengandung u teuleu dan asam sunti.

Dulu secara tidak sengaja saya masak ini karena kebetulan di tukang sayur cuma tertinggal kacang panjang. Iseng saya mempraktekkan menu jadul ini –tentu saja dengan menelpon mamak di kampung Tijue Sigli sana–. Siapa sangka Emilio suami saya malah doyan. Katanya menu ini dimakan dengan nasi panas dan emping melinjo saja sudah oke.

Nah berikut cara membuatnya :

BAHAN

  • Dua ikat kacang panjang, potong 5 cm
  • Tiga buah cabai merah potong miring panjang-panjang
  • Setengah butir tomat potong
  • Santan kental setengah gelas kecil
  • Gula
  • Garam
  • Mecin
  • Udang kecil tergantung selera
  • Daun Pandan
  • Minyak untuk menumis 2 sendok makan

Bumbu yang dihaluskan

  • Tiga siung bawang merah
  • Satu suing bawang putih
  • Satu iris jahe ukuran sedang
  • U teuleu (kelapa parut digongseng dan dihaluskan) satu sendok makan
  • Lada putih setengah sendok teh (tergantung selera)
  • Ketumbar satu sendok teh
  • Asam sunti 3 buah

CARA MEMBUAT

  • Haluskan semua bumbu, campur dengan kacang panjang yang sudah dipotong
  • Tumis udang kecil, cabai dan daun pandan sampai harum
  • Masukkan kacang panjang yang sudah bercampur bumbu
  • Bila sudah setengah masak, masukkan santan, tomat, gula, garam, mecin –secukupnya. Dirasa-rasa biar lebih afdol—
  • Angkat saat kuah mengental dan kacang panjang masak (soal masaknya kacang panjang ini sesuai selera. Kalau Emilio lebih suka kacang panjang yang yang setengah masak. Beda dengan saya yang suka benar-benar masak 🙂 )
  • Siap dihidangkan

Kuah Phet (Sayur Pahit)

kuah phet

 

Ini sayur favorit keluarga simpang camat Tijue Sigli, Pidie. Kuah phet enak disantap untuk makan siang ditemani ikan asin, sambel terasi, dan bandeng goreng. Pahit-pahit segar karena mengunakan bunga pepaya dan daun jeruk. Buatnya mudah, dan rasanya cukup menyenangkan.

BAHAN

  • Daun melinjo secukupnya
  • Daun singkong secukupnya
  • kacang panjang secukupnya
  • Jagung muda satu buah, potong-potong
  • Bunga pepaya –tergantung selera kepahitan yang dimau
  • Pepaya muda
  • Tomat satu buah, potong-potong
  • Bawang merah dua buah, iris
  • Cabai hijau potong panjang tiga buah
  • Belimbing sayur dua buah
  • Garam dan mecin bila suka
  • Daun jeruk tiga lembar biar wangi

CARA MENGEKSEKUSI

  1. Iris daun melinjo, daun singkong seperti membuat sayur asem
  2. Rebus satu setengah liter air
  3. Setelah mendidih masukkan jagung, pepaya, belimbing sayur. Belimbing sayur yang sudah masak dilumatkan dan campurkan lagi ke air.
  4. Masukkan daun melinjo, daun singkong, kacang panjang, daun jeruk, bunga pepaya, tomat, cabai dan bawang
  5. Masukkan garam dan mecin sedikit
  6. Tunggu hingga sayur matang. Angkat.

Asam Udeung Teucrah (Sambal Udang ditumis)

Masih dengan resep Asam Udeung sederhana warisan keluarga Daoed Ali Sigli Aceh. Kali ini kita coba memasak asam udeung yang ditumis atau bahasa Acehnya Asam Udeung Teucrah. Sama-sama pakai udang, tapi bedanya yang teucrah justru pakai asam sunti sementara yang sebelumnya pakai belimbing wuluh.

 

Dari pada berpanjang kata, mari kita langsung action; 🙂

BAHAN

 

  • Udang rebus 5 buah ukuran sedang
  • Cabai rawit 3 buah (tergantung selera)
  • Bawang merah 4 siung
  • Bawang merah 2 siung, iris
  • Bawang putih 1 siung
  • Jahe seiris
  • Asam sunti 4 buah (pembuatan asam sunti ada di resep blog sebelumnya)
  • Daun Kari atas oen temurui
  • Minyak buat menumis 3 sendok
  • Air
  • Garam, gula, mecin (kalau suka)

CARA MEMBUATNYA

  • Haluskan udang dengan cabai, bawang merah, bawang putih, jahe, asam sunti dalam cobek
  • Panaskan minyak, tumis bawang merah iris dengan daun kari hingga wangi
  • Masukkan udang dan bumbu yang sudah diihaluskan dalam minyak
  • Tambahkan air lima sendok untuk mematangkan udang dan bumbu
  • Masukkan garam secukupnya, gula sedikit dan mecin kalau suka
  • Masak hingga asam udang matang dan berwarna kecoklat-coklatan
  • Sajikan dengan nasi hangat

SELAMAT MENCOBA

Asam Udeung Atjeh (Sambal Udang Aceh)

Rasanya segar dan gurih..

Eng ing eng…. kali ini ayo kita buat Asam Udeng yang kalau di Jakarta dijuluki Sambal Ganja. Sebagai orang Aceh saya sempat kaget juga begitu mendengar istilah “Sambal Ganja” yang katanya asal Aceh, tapi begitu saya lihat produknya, saya langsung tersenyum lebar…Oooo ternyata ini toh.

Kalau di Aceh, istilah “Asam” itu lebih dekat dengan definisi Sambal. Jadi jangan heran kalau ke Aceh dan mendengar istilah asam keumamah (sambal ikan kayu), asam terasi (sambal terasi), dan ini dia asam udeung alias sambal udang 🙂

Asam Udeung itu merupakan menu tradisional turun temurun. Dari Nek Tu (nenek buyut), Neknyak (nenek) dan Mamak selalu membuat menu ini. Sedikit-sedikit saya belajar untuk meramu Asam Udeung ini dari Mamak. Belajarnya secara tidak sengaja karena saya paling malas ke dapur.  (NOTE: Suatu saat saya akan bercerita bagaimana strategi Mamak mengajar saya  dan kedua adik perempuan saya masak.)

Kesimpulannya, membuat Asam Udeung ini gampang 🙂

Mari kita mulai

BAHAN

  • Udang kecil-kecil, 1/4 kilo. Bersihkan dan  dimasak dalam wajan dengan air sedikit dan garam (Mohon diingat, airnya sedikiiiit saja, karena udang itu juga akan mengeluarkan air sendiri). Angkat bila sudah berwarna merah matang.
  • Cabai rawit hijau dan merah 10 biji (tergantung selera)
  • Bawang merah 6 siung
  • Belimbing besi 7 buah, yang besar dan setengah masak –buang bijinya karena bisa pahit, banyaknya belimbing ini sesuai selera. Tergantung banyaknya udang
  • Daun jeruk, iris tipis-tipis
  • Serai, bagian putihnya diiris tipis-tipis
  • Air perasan jeruk nipis satu sendok
  • Garam, gula, mecin (kalau suka)

CARA MENGEKSEKUSI (MEMBUAT)

  • Siapkan cobek. Haluskan bawang merah, cabai, udang, belimbing hingga halus dan tercampur.
  • Tambahkan gula (sedikit), Garam (secukupnya) mecin (kalau suka)
  • Tambahkan irisan serai dan daun jeruk. aduk lagi.
  • Tambahkan perasan air jeruk nipis biar lebih mak nyosss…
  • Siap dihidangkan

SELAMAT MENCOBAAA… 🙂

====

I

Bandeng Panggang Sambel Bawang

Rasa ikannya terasa tetapi tanpa amis 🙂

Menu ini kesukaan suami saya Emilio. Kebetulan resepnya sederhana sekali. Kalau lagi malas masak, cukup saya buatkan menu andalan ini,  dijamin Emilio tidak akan protes.  menurut saya, ini Ikan panggang sesungguhnya karena cuma bermodalkan garam dan air jeruk nipis.

Kenapa saya memilih bandeng? karena bandeng cukup lemak dan rasanya gurih. Tulangnya memang banyak, tapi bila hati-hati dijamin Anda tetap bisa menikmati bandeng panggang yang satu ini. Saya pengemar bandeng sejak kelas 2 SD, dan alhamdullilah belum pernah bermasalah dengan tulangnya. Di keluarga saya di Pidie sana, bandeng adalah ikan favorit.

Untuk menambah gurih, saya juga mengunakan mentega saat memanggang 🙂

Mari kita coba:

BAHAN IKAN

  • Bandeng satu ekor ukuran sedang, dibersihkan sisik dan ingsang, diiris sedikit di permukaan kulit untuk mempermudah penyerapan garam dan air jeruk
  • Mentega
  • Air perasan jeruk nipis
  • Garam

BAHAN SAMBEL BAWANG

  • Bawang merah 5 siung iris
  • Tomat  separuh iris
  • Cabai rawit 4 buah –tergantung selera– iris
  • kecap manis
  • irisan jeruk nipis 2 buah

CARA MEMBUAT

  1. Ikan dibaluri air jeruk dan garam, biarkan 15 menit. kemudian baluri dengan mentega secukupnya
  2. Panaskan panci teflon anda, panggang bandeng dengan api kecil. hingga warnanya kecoklatan dan berbau wangi 🙂
  3. Sementara itu siapkan bahan sambelnya. Campurkan bawang merah, tomat dan cabai dengan kecap dan peraskan seiris jeruk nipis di atasnya.
  4. Sajikan bandeng dan sambel bawang dengan nasi hangat 🙂

SELAMAT MENCOBA