36 JAM di JAKARTA (Part II)

Haloo… kita sambung lagi ya cerita soal Miki chan yang berkunjung selama 36 jam ke Jakarta dan saya yang jadi guide dadakannya…

Sampai mana ya tadi? Oh ya sampai Miki dan Pheny diomelin polantas hehehe… Tapi petualangan Miki belum habis loh…

 Dari Nasi Goreng sampai Jamu gendong

Makanan apa sih yang nggak ada di Jakarta? Nah, ini daftar makanan yang dimakan Miki selama berada di Jakarta:

  • Bubur Ayam.

Karena kami tiba di bandara Soeta dini hari, paginya saya, Miki dan Emilio sarapan bubur ayam gerobak hehehe… Tukang buburnya kebetulan langganan saya. Rasanya sih lumayan, ada sate jeroan en harganya pun murah. Miki langsung semangat potret sana sini.

  • Nasi Goreng Gerobak

Miki melihat langsung bagaimana Nasi Goreng Indonesia itu dibuat. Aroma bumbu nasi goreng itu tak pelak membuat Miki tidak bisa menyembunyikan keinginannya untuk makan. Belum lagi gaya sang abang nasgor yang membolak balik nasi di wajan. Miki langsung jepret sana sini dengan kamera Olympus canggihnya.. klik… klik…

  • Tahu goreng dan tahu isi

Secara tahu termasuk bahan makanan penting untuk orang Jepang, nah Miki bisa mencicipi tahu dengan resep yang berbeda. Dia terkesan dengan rasa tahu yang gurih, dan harganya yang super murah.

  • Gado-gado betawi dengan Es Kelapa Muda gula merah

Dia menyebut makanan ini dengan istilah Indonesian salad with peanut sauce. Saya promosi “Ini favorite teman kita Puri, anak APS indonesia, yang vegetarian,”.

  • Ayam penyet

Haha… ini makanan yang bikin dia kepedesan dan dia kembali terkesan dengan Indonesia yang tidak bisa hidup tanpa cabe. Begitu saya bilang kalau cabe bisa bikin inflasi, dia geleng-geleng kepala.

miki, padang

Credit Photo: Miki Yoshida

  • Nasi Padang

Ini mah makanan yang paling penting dinikmati si Miki dan saya menikmati bagaimana dia makan nasi padang berlaukkan gulai ayam dan sambel ijo hehehe.. makannya pake tangan pula…

  • Jamu gendong

Nah, kali ini saya memaksa Miki mencoba Jamu kunyit asem… kayaknya dia kebingungan mendefiniskan rasanya hehehe…

  • Es Cincau

“What is this? It looks dangerous,” itu komen Miki pas saya memesankan dia es cincau. Hahahaha… belum tahu dia.

  • Bubur Kacang Ijo

Saya mengajak dia makan burjo di warung indomi. Sayangnya tidak ada kacang item.

Visiting Monas for Doraemon

 Kami tiba di Monas dengan mengunakan Bajay. Sayangnya Miki tidak bisa naik ke puncak monas karena waktu berkunjung sudah habis. Terpaksa kami keliling-keliling dan melihat pemandangan.

Waktu itu monas agak-agak gimanaaa gitu. Banyak sekali pengunjung yang terkesan menakutkan. Emilio yang bersama saya langsung pasang muka waspada.

Ketika kami mendekati kaki Monas, mendadak Miki histeris. “Look… Doraemon…” katanya.

Saya dan Emilio langsung menoleh. Tak jauh dari kami ada badut yang menggunakan kostum Doraemon. Badut itu bersedia difoto dengan anak-anak asal diberi imbalan.

“Look, it’s Spongebob and teletubbies,” kata Miki.

Weleh.. saya Cuma tersenyum kecut berharap Miki tidak nekad minta berfoto dengan Doraemon.

Mulai dari Kereta Commuter sampai dengan Bajay

Selama 36 jam berada di Jakarta, Miki berhasil mencoba hampir semua moda transportasi di Jakarta. Tidak percaya? Berikut listnya:

  • Naik motor diboncengi Pheny. (Jagakarsa- Taman Mini PP)
  • Naik kereta komuter jabodetabek (St Lenteng Agung- St Karet)
  • Naik angkot (Jagakarsa-Lenteng Agung)
  • Bajay Orange ( Tamrin City- Monas)
  • Bajay Biru (Jalan Sabang- St Gambir)
  • Taksi (Airport-Jagakarsa)
  • Bus Damri (Gambir- Airport)

Belanja

Saya menemani Miki belanja Batik di Thamrin City. Dia beli batik dan kembali komen kalau harganya sangat murah (duileee). Setelah itu wisata belanja kami berakhir di hypermart untuk belanja oleh-oleh untuk dibawa ke Manila.

Miki memborong bumbu Nasi Goreng, kopi dan aneka cemilan.

Emilio dengan iseng menyuruh Miki membeli bumbu racik sayur asem. Tanpa ragu dia memborong beberapa bungkus. Hahaha.. dasar Emilio..

Semua barang dimasukkan ke dalam tas. Dan Emilio sempat salut karena semuanya bisa masuk ke dalam tas Miki.

“Tasnya seperti Doraemon ya.. muat semua” kata Emilio.

–00–

Setelah berbelanja dan main-main di Jakarta selama 36 jam, tiba saatnya kami harus berangkat kembali ke airport untuk terbang ke Manila.

Miki kelihatan puas.

Emilio kelihatannya capai

Sementara saya puas karena bisa menyenangkan Miki berwisata di Jakarta meskipun Cuma 36 jam saja…

THE END

Leave a comment